Pembangunan Kota Bekasi
Memasuki usianya yang ke-13, Kota Bekasi mulai berbenah diri dan mencari
jatidiri. Salah satunya yaitu mencari ikon yang “pas” yang dapat dijadikan sebagai
citra, kebanggaan dan landasan semangat juang masyarakat Kota Bekasi. Seperti
masyarakat Kabupaten Sumedang, mereka bangga dengan ikon sebagai daerah
penghasil tahu. Masyarakat umum pun mahfum bahwa kalau ingin mencari tahu
yang enak dan lezat rasanya pasti akan pergi ke Sumedang atau mencari tahu
sumedang di tempat mereka tinggal. Begitu juga masyarakat Kabupaten Garut,
mereka bangga dengan ikon sebagai daerah produsen dodol. Kabupaten
Indramayu dengan ikon daerah penghasil mangga indramayu, Kota Sidoarjo
terkenal dengan ikon daerah pengrajin alas kaki dan bahan dari kulit, dan masih
banyak lagi daerah-daerah lainnya.
Pada masa lalu, Kota Bekasi juga memiliki ikon yang diwujudkan dalam
“patung lele”. Namun dalam perkembangan selanjutnya patung tersebut
dihancurkan oleh masyarakat Kota Bekasi sendiri karena dianggap tidak sesuai
dengan karakter dan budaya masyarakat yang berjiwa pejuang. Sementara patung
lele dianggap melambangkan kerakusan dan ketamakan. Untuk itu jiwa pejuang
yang melekat pada budaya masyarakat Kota Bekasi perlu digali dan ditafsirkan
kembali agar dapat diaktualisasikan dalam wujud ikon yang dinamis dan kreatif.
Ikon Baru Masyarakat Kota Bekasi
Dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, Kota Bekasi bercita-cita ingin menjadi
“kota kreatif”. Cita-cita tersebut telah tertuang di dalam draf Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Kota Bekasi tahun 2008-2028. Kota kreatif dimaksud
diterjemahkan sebagai kota yang berbasis pada ekonomi kreatif (industri kreatif).
Berdasarkan panduan Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008),
ada 14 sub sektor industri kreatif yaitu : Periklanan; Penerbitan dan Percetakan; TV
dan Radio; Film, Video dan Fotografi; Musik; Seni pertunjukan; Arsitektur; Desain;
Fesyen; Kerajinan; Pasar barang seni; Permainan interaktif; Layanan computer dan
Piranti lunak; Penelitian dan pengembangan.
Kerajinan sebagai salah satu sub sektor industri kreatif ternyata sudah ada
bahkan sudah dikenal baik oleh masyarakat Kota Bekasi sendiri maupun
masyarakat luas. Kerajinan dimaksud adalah kerajinan boneka. Sehingga
sangatlah “pas” apabila boneka dijadikan sebagai ikon baru masyarakat Kota
Bekasi.
Ada beberapa alasan mendasar yang dapat mendukung hal tersebut, yaitu : (1)
Kelayakan sosial, kerajinan boneka sudah memasyarakat sejak tahun 1998 dan
lokusnya telah tersebar hampir di seluruh kecamatan se-Kota Bekasi sehingga
aktivitas kerajinan boneka ini sudah mampu beradaptasi dengan budaya lokal
masyarakat Kota Bekasi yang berjiwa pejuang; (2) Kelayakan sumber daya
manusia dan teknologi, pioneer pengrajin boneka adalah para mantan karyawan
perusahan boneka asal Korea Selatan dari strata middle managers, foreman dan
pekerja pengrajin (pembuat boneka), mereka telah mampu memproduksi boneka
dengan baik dan menguasai peralatan dan mesin-mesin pembuat boneka; (3)
Kelayakan ekonomi, secara ekonomi cukup layak terbukti dari jumlah pengrajin
boneka yang semakin bertambah banyak hingga mencapai 125 pengrajin skala
menengah dan kecil; (4) Kelayakan pasar, celah pasar terbuka lebar mulai pasar
lokal, regional, nasional maupun pasar ekspor; (5) Mengurangi pengangguran,
sampai saat sekarang sekitar 8.000 orang telah terlibat dalam proses produksi
boneka; (6) Kesesuaian dengan visi RPJP Kota Bekasi, yakni Bekasi Kota Kreatif
yang ihsan (draf RPJP 208-2028); (7) Boneka dan ikan hias air tawar telah
ditetapkan sebagai produk unggulan Kota Bekasi dalam Program Pendanaan
Kompetisi Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM) tingkat Provinsi Jawa Barat
sejak tahun 2007.
Sejak Kota Bekasi ditetapkan sebagai pemenang kompetisi PPK-IPM tingkat
Provinsi Jawa Barat, sejak saat itu pula dua produk unggulan yakni boneka dan ikan
hias air tawar diakui sebagai produk andalan untuk mendongkrak peningkatan daya
beli masyarakat. Keandalan boneka sebagai produk unggulan telah diuraikan
secara lengkap di atas, sedangkan ikan hias sebagai produk unggulan dengan
dilatarbelangi hal-hal sebagai berikut: (1) Secara sosiologis, ikan hias sudah dikenal
masyarakat Kota Bekasi sejak tahun 1980-an di Kelurahan Kalibaru Kecamatan
Medan Satria. Kemudian menyebar di wilayah lainnya hampir di setiap kecamatan
dan memusat di Kecamatan Bekasi Barat. Dengan demikian budidaya ikan hias
telah menyatu dengan budaya lokal masyarakat Kota Bekasi. (2) Dari sisi bisnis,
budidaya ikan hias sangat menguntungkan terbukti dari bertambah banyaknya para
peternak ikan hias dan tumbuhnya beberapa eksportir ikan hias di wilayah
Kecamatan Bekasi Selatan; (3) Secara teknis, ikan hias mudah dibudidayakan dan
lingkungan wilayah Kota Bekasi sangat sesuai dengan habitat ikan hias (terutama
kualitas air tanah dan ketersediaan pakan ikan alami); (4) Pemasaran hasil, Letak
strategis wilayah Kota Bekasi yang berdekatan dengan Bandara International
Soekarno-Hatta sangat memudahkan untuk aktivitas ekspor ikan hias. Karena pasar
ikan hias air tawar Kota Bekasi sebagian besar diekspor ke Singapura, Jepang,
Eropa dan Timur Tengah; (5) Menyedikan lapangan kerja, tenaga kerja yang
terserap di sektor budidaya ikan hias sekitar 12.000-an orang sehingga dapat
mengurangi pengangguran.
Mengingat hal tersebut, untuk itu perlu adanya penggabungan antara produk
boneka dan ikan hias air tawar dalam satu bentuk ikon. Inovasi kreatif
penggabungan tersebut dapat dituangkan dalam bentuk ikon boneka sebagai
berikut:
Membuat boneka dengan berbagai bentuk desain seperti bentuk bantal danlainnya dengan dibubuhi hiasan motif ikan hias, tulisan nama ikan hias,
lambang Pemerintah Kota Bekasi, dan huruf “Kota Bekasi”; dan
Membuat boneka dalam bentuk desain ikan hias dengan dibubuhi huruf
bertuliskan “Kota Bekasi”.
Berikut ini adalah hasil desain inovasi kreatif penggabungan antara produk unggulan
boneka dan ikan hias :
Gambar 1. Boneka dengan Desain Bentuk Bantal Persegi Empat Bermotif Ikan Hias “Black
Tetra”.
Gambar 2. Boneka dengan Desain Bantal Berbentuk Love Bermotif Ikan Hias “Maanvis”.
Gambar 3. Boneka dengan Desain Ikan Hias “Maanvis”.
Gambar 4. Boneka dengan Desain Ikan Hias “Discus”.
Manfaat Ikon Boneka
Sekiranya “boneka” dijadikan sebagai salah satu ikon masyarakat Kota Bekasi,
ada banyak manfaat yang dapat diperoleh baik oleh Pemerintah Daerah maupun
masyarakat. Manfaat tersebut antara lain:
Boneka dapat dijadikan sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para tamu yang berkunjung ke Pemda Kota Bekasi baik dari tokoh-tokoh masyarakat maupun
Aparatur Pemda Kab./Kota lainnya. Atau apabila Aparatur Pemda Kota
Bekasi berkunjung ke daerah Kab./Kota lain. Dengan demikian lambat laun
Kota Bekasi akan dikenal oleh masyarakat dan Pemda lain sebagai daerah
penghasil boneka dan ikan hias air tawar.
Bagi masyarakat pengrajin boneka dan peternak ikan hias, pemberian
souvenir boneka yang dilakukan oleh Pemda Kota Bekasi merupakan
“promosi” bagi produk mereka. Yang pada gilirannya akan meningkatkan
permintaan produk dan pada akhirnya akan mendongkrak penjualan produk
mereka.
Boneka mudah diproduksi dan murah sehingga dapat diproduksi secara
masal untuk meningkatkan omzet para pengrajin boneka.
http://bekasikota.go.id/readotherskpd/112/315/artikel-bappeda
Tempat ruqyah dibekasi www.diruqyahsaja.com
BalasHapusHow to open a poker room in NJ - JTG Hub
BalasHapusWhen I first visited 안동 출장샵 Betway online poker in 안양 출장안마 2009, I was 군포 출장안마 excited and excited to welcome them back to my home 부산광역 출장마사지 state, 포천 출장샵